Berikut dibawah ini adalah teks lengkap lirik Seribu Tahun Lagi yang dinyanyikan Saykoji.
Lirik Lagu Seribu Tahun Lagi – Saykoji
Woo oo maju (maju) serbu (serbu) Maju (maju) serbu (serbu) Ini tanah raja-raja sebelum mereka menjajah Menjatuhkan para sultan, peluru meriam menghujan Spanyol portugis belanda inggris, memecah kita teriris iris Woo oo maju (maju) serbu (serbu) serang (serang) terjang (terjang) Maju (maju) serbu (serbu) serang (serang) terjang (terjang) Masuk masa voc, tiga setengah abad periode Pegang asia dari batavia, kita diperbudak sia-sia Diponegoro menyerang, di penjara di fort rotterdam Woo oo maju (maju) serbu (serbu) serang (serang) terjang (terjang) Maju (maju) serbu (serbu) serang (serang) terjang (terjang) Penjajahan mematikan, saatnya tuk kebangkitan Satu bangsa satu tanah air, satu bahasa agar beda cair Yah apa arti merdeka, yah dengar kata mereka Woo oo maju (maju) serbu (serbu) serang (serang) terjang (terjang) Maju (maju) serbu (serbu) serang (serang) terjang (terjang)
Serang (serng) terjang (terjang)
Hanya bagimu negeri
Menyediakan api
Dan aku tak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Serang (serang) terjang (terjang)
Hanya bagimu negeri
Menyediakan api
Dan aku tak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Majapahit sriwijaya pusat kebudayaan yang amat kaya
Mendarah daging abadi, sejarah laksana candi
Masa ke masa, abad ke abad, sampai saatnya penjajah datang merapat
Istana direbut gerilya ke hutan, terdesak himpit berhamburan
Dari aceh ke ambon, dari bandar ke kraton
Nenek moyang kita tetap bertahan, walau dikikis perlawanan perlahan
Sejarah mencatat berabad-abad, mereka terangkat kita turun derajat
Tak terbentuk belum bersatu, lawan penjajah tapi diadu
Terpecah devide et impera, bhineka tunggal ika datang segera
Hanya bagimu negeri menyediakan api
Dan aku tak peduli, aku mau hidup seribu tahun lagi
Hanya bagimu negeri menyediakan api
Dan aku tak peduli, aku mau hidup seribu tahun lagi
Monopoli dagang neraca di seluruh hindia belanda
Demi rempah rempah lada mereka angkat senjata
Kumpeni merajalela, rakyat tak ada yang bela
Dari lahir sampai hari matinya, darah pun sampai kering di nadinya
Ini terjadi berulang kali, voc yang memegang kendali
Korupsi hancurkan yang jumawa, tapi rakyat kita tetap di bawah
Tetap, dijajah kejam, mendekam di dalam geram
Tak selamanya menatap langit, tak selamanya berdiam sakit
Tak selamanya menelan pahit, akan tiba saatnya bangkit
Hanya bagimu negeri menyediakan api
Dan aku tak peduli, aku mau hidup seribu tahun lagi
Hanya bagimu negeri menyediakan api
Dan aku tak peduli, aku mau hidup seribu tahun lagi
Satukan rasa visi dan misi, yang berbeda daulat kembalikan
Indische partij menghasilkan, momen saat peralihan
Kongres pemuda mulai mengubah, semula terpisah kini pun bersua
Sumpah pemuda sampai proklamasi, lewat tempur, lewat diplomasi
Dari sumatera ke papua, sabang merauke berpadu jua
Panjang sejarah kita semua, ku pegang abadi sampai hari tua
Yah para pejuang yang gugur, untuk bersatu walau berbeda
Yah pengorbanan mereka tuk generasi, mendatang amat berharga
Hormatilah dengan persatuan, perpecahan hanya membuang tenaga
Hanya bagimu negeri menyediakan api
Dan aku tak peduli, aku mau hidup seribu tahun lagi
Hanya bagimu negeri menyediakan api
Dan aku tak peduli, aku mau hidup seribu tahun lagi
EmoticonEmoticon